Monday, June 7, 2010

teknologi pendidikan

Kalau menggunkan "Ilmu Teknologi Tepat Guna" (Ilmu Teknologi Pendidikan) komputer jarang dipakai di kelas, dan tidak perlu, sebetulnya (Jarang Tepat Guna).

"Teknologi Tepat Guna (TTG) sudah ada di semua sekolah di Indonesia "Sekarang", dan guru-guru hanya perlu belajar caranya menggunakan TTG secara efektif, dan bersama PAKEM kita dapat mencapaikan Pendidikan Standar Dunia. Maupun Menggunakan Strategi/Metodologi TTG (Yang Berbasis-Pedagogi) Adalah Cara Terbaik Untuk Mengintegrasikan Semua Macam Teknologi Dalam Pendidikan.

Pembelajaran Berbasis-ICT Di Kelas Dapat Sangat Mengancam Perkembangan SDM (Maupun Perkembangan Guru) Yang Kreatif Di Indonesia. Informasi lanjut...

"Kita Kan Tetap Harus Berusaha Untuk Mengikuti Perkembangan Dunia"
Saya sangat setuju, tetapi masalahnya adalah kita tidak ikut "perkembangan dunia" dan itu sebabnya kita tetap tidak maju. Anak-anak kita mempunyai kemampuan besar, dan saya ingin melihat mereka mengambil tempat di dunia ini yang sesuai, bukan menjadi TKI yang tenaga buruh terus. Tetapi kita harus fokus kepada strategi-strategi "perkembangan dunia" yang benar dapat dilaksanakan dan mengembangkan kemampuannya - yang sudah terbukti!

"Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"
(Prof. DR. Nurtain)
"PADANG--MI: Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak bermanfaat."

Prof. DR. Nurtain - Salut
Semoga kita dapat mulai menggunakan anggaran pendidikan kita untuk hal yang penting, seperti melatih guru-guru di lapangan mengenai caranya menggunakan "Teknologi Yang Tepat Guna"
Semoga Sukses!


Kelihatannya kita sudah mulai sadar!
Internet Masuk Sekolah - Mengapa?

"Teknologi Pendidikan Tepat Guna :: Jaman Kini!"
Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet", pembelajaran oleh komputer & e-Learning jelas bukan solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah jaman kini, kan?

Yang penting dulu pemerintah fokus kepada target rasio komputer / siswa menjadi 1:20 pada tahun 2015 itu supaya kita dapat melaksanakan program pembelajaran "mengenai TIK" di semua sekolah yang sangat-sangat penting. Yang penting untuk semua pendidik sekarang: "Apakah Kebijakan TIK (ICT) di Sekolah Mengancam?"

"Pelajar Kayuagung Kecanduan Game Online"
"KAYUAGUNG, KOMPAS.com — Para siswa SD hingga SMA sederajat di Kayuagung, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, ditengarai sudah kecanduan permainan di internet (game online) sehingga cenderung malas belajar."

"Redi (11), pelajar di salah satu SD negeri di Kayuagung, mengaku sengaja menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 3.000 per hari untuk bermain game online di warnet selama satu jam penuh karena sehari saja tidak ke warnet ia mengaku pusing."

"Di sejumlah warung internet di Kayuagung diketahui, puluhan kelompok pelajar hampir setiap hari memenuhi warnet untuk bermain game online, bahkan ada siswa yang membolos sekolah demi menyalurkan hobi di dunia maya tersebut."

"Sejak empat bulan terakhir saya tidak pernah lagi jajan di sekolah karena uang yang diberikan orangtua disimpan untuk membayar sewa warnet selama satu jam supaya bisa main game online, kata Redi."

"Firman (42), salah seorang pemilik warnet di Kayuagung, membenarkan perihal banyaknya pelajar di daerah itu yang saat ini sedang kecanduan game online, Facebook, dan Friendster di dunia maya."


"Facebook Sebabkan Mahasiswa Malas dan Bodoh"
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna Facebook yang masih sekolah berhati-hatilah! Menurut studi yang dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering Anda menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu Anda belajar dan semakin buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda.

"Hati-hati, 600 Juta Situs Seks Intai Pelajar!"
SURABAYA, KOMPAS.com — Sedikitnya 600 juta situs seks dan pornografi saat ini mengintai pelajar pengguna internet. Karena itu, harus ada kontrol penggunaan internet.

No comments:

Post a Comment